Selamat siaaang, apa kabarnya niy ? Ibukota makin gerah saja, baru terpapar mentari 10 menit saja sudah gobyos keringetan. Siang ini, menanggapi maraknya kasus skimming Bank Mandiri, saya jadi kepengen berbagi keapesan saya dengan Mandiri kala sedang di negeri orang.
1. Lille, Perancis. Januari 2012
Cerita pertama terjadi ketika saya sedang kuliah di Perancis. Saat itu merupakan H-1 menjelang kepergian saya dari Perancis. Karena pesawat saya akan terbang pada pukul 11 siang keesokan harinya, jadilah saya telah membeli tiket kereta untuk ke airport pukul 6 pagi (saya bersekolah di Lille, sebuah kota pelajar yang terletak 1 jam dari Paris). Nah, sorenya (sekitar pukul 5), saya berkunjung ke suatu pusat perbelanjaan untuk mencari oleh-oleh dan berniat untuk menarik sejumlah euro guna mengantisipasi ancaman overweight bawaan saya. Nah, saya pun mencari ATM bank lokal seperti yang biasa saya lakukan sebelumnya. Nah, ketika saya memasukkan kartu debit saya dan sudah menginput jumlah euro yang saya kehendaki, tiba-tiba di layar ATM tertulis bahwa transaksi dibatalkan dan kartu saya pun keluar dengan sendirinya. Saya pun berusaha mengulang transaksi dan memasukkan kartu saya lagi, lalu transaksi kembali dibatalkan dan kartu saya pun keluar lagi, ketika saya hendak mengambil kartu saya, tiba-tiba, tanpa peringatan apapun, kartu saya ditelan oleh ATM.
Panik! Itu yang langsung saya rasakan, terlebih lagi karena kartu itu tertelan di saat yang tidak tepat seperti:
- Besok adalah kepulangan saya dari Perancis, dan saya akan menggunakan pesawat pagi dimana saya tidak akan mempunyai cukup waktu untuk mengurus kartu saya sebelum keberangkatan saya
- hari itu adalah hari Senin dimana bank-bank di Perancis tidak beroperasi 😀
- saya tidak akan langsung kembali ke Indonesia, melainkan akan singgah selama 2 hari di Singapura, dan saya membutuhkan uang selama saya disana
- uang cash yang saya pegang hanya ada sekitar 100 Euro
- saya tidak punya kartu ATM lain
Saya pun menghubungi hotline layanan bank lokal tempat kartu mandiri saya tertelan dan mereka mengatakan akan membantu mengambil kartu saya besok pagi. Saya menjelaskan situasi saya dan mereka tetap tidak dapat membantu mengurus kartu saya pada hari itu juga. Saya lalu beralih menghubungi CS Mandiri via telepon, saya menjelaskan kondisi kartu debit saya yang tertelan dan meminta pemblokiran. Alhamdulillah dapat dilakukan via telepon, dan prosedur pengurusan dan pencetakkan kartu baru baru bisa diproses ketika saya sudah sampai di Indonesia.
Sesudah saya mendapat kejelasan mengenai nasib kartu saya, saya pun mengontak teman-teman sesama orang Indonesia yang berada di Lille untuk meminjam uang. Barang bawaan saya yang sudah saya atur rapi pun saya bongkar lagi demi menghindari overweight yang sekilonya dicharge 30-40 USD. Saya juga meminta tolong untuk teman-teman saya untuk mengirimkan barang-barang saya ke Indonesia menggunakan jasa kirim kapal laut yang memakan waktu 3 bulan.
Alhamdulillah semuanya berjalan lancar meskipun ternyata di airport pun bawaan saya masih kelebihan 1.5 kilo, hahaha. Untungnya petugas counter check-in baik hati dan mempersilahkan saya masuk tanpa membayar biaya tambahan.
2. Kuala Lumpur, Malaysia. November 2013
Cerita kedua terjadi ketika saya sedang magang di KBRI Kuala Lumpur. Disana saya dan teman-teman saya tinggal di hotel yang berjarak 15 menit berjalan kaki ke kantor. Sistem pembayaran di hotel adalah dengan DP dan pelunasan yang dapat dilakukan ketika akan meninggalkan hotel. Seminggu sebelum kepulangan kami, saya meminjam kartu Mandiri teman saya (karena rate nya jauh lebih bagus dibanding rate bank yang saya gunakan) untuk mengambil uang yang sebelumnya sudah saya transfer ke rekeningnya. Ketika saya akan mengambil uang, transaksi kembali tidak dapat diproses, saya ulangi sampai 3 kali namun transaksi masih tetap tidak dapat diproses. Kami pun pulang dan akan mengulang transaksi dilain waktu. Keesokan harinya, dua teman saya yang lain juga mengalami permasalahan yang sama yaitu tidak dapat mengambil uang dari ATM menggunakan kartu Mandiri, dan ketika dilakukan pengecekan saldo, didapat bahwa saldo sudah berkurang sejumlah angka yang tadi dimasukkan. Saya pun menjadi khwatir dan mengecek saldo ATM milik teman saya, dan benar saja, saldo pun berkurang 1000 Ringgit.
Saya dan teman saya lalu menghubungi CS Mandiri dan mendapati kenyataan bahwa jaringan internasional Mandiri kala itu sedang bermasalah. Dana dijanjikan akan kembali masuk ke rekening setelah diadakan investigasi dan setelah berkoordinasi dengan bank lokal tempat saya memasukkan ATM Mandiri. Alhamdullilah, dana yang sempat hilang itu pun kembali setelah 1 bulan.
Moral dari dua cerita saya diatas adalah selalu memiliki kopi dokumen perbankan kita, terutama di email jadi dapat selalu kita gunakan sewaktu dibutuhkan; jangan panik dan ceritakan kronologi kasus secara runut; selain itu pastikan menyimpan bukti-bukti transaksi Anda, jadi bila ada kasus dan pihak bank membutuhkan bukti-bukti untuk memproses kasus Anda, bukti transaksi tersebut akan sangat membantu.
Kalau kalian, pernah mengalami permasalahan serupa kah? Selamat menyambut hari Senin yaaa